Becak dan Sepeda Transportasi Ramah Lingkungan

 

 

 

 

 

 

 

Keduanya sama-sama memiliki persamaan yang mendasar pada fungsi dan kegunaannya. Keduannya sama-sama memiliki ban, sadel, garpu, pedal, juga bel yang berbunyi kring…kring..kring…… dan juga beberapa aksesoris yang sama. Fungsi yang mendasar becak dan sepeda berguna sebagai alat transportasi yang ramah lingkungan dan murah meriah.

Namun ada perbedaan yang mencolok antara becak dan sepeda ontel, bila kita naik beca maka kita harus mengeluarkan biaya kepada tukang beca sebagai pengganti jasa atas tenaga yang telah dikeluarkannya. Sedangkan bila kita mengayuh sepeda untuk berpergian tentunya tidak ada pengganti biaya kecuali kita naik ojek sepeda.

Tinggal pilih yang mana dari kedua kenderaan yang ramah lingkungan ini, naik sepeda atau naik becak. Tapi apakah naik beca masih layak dipertahankan dan juga apakah menaiki becak tidak melanggar Hak Azasi Manusia (HAM).

Senyum Ceria

Sutopo Maeda

Sutopo Maeda & Keluarga

Senyum akan terpancar dengan sendirinya dari wajah bila hobbi yang ditekuni dapat dinikmati dalam keseharian. Apalagi bila hobbi yang dilakoni didukung oleh istri dan anak tercinta, rasanya langsung klop semua ujar Sutopo Maeda.

Sutopo Maeda

Sutopo Maeda

Menjadi pecinta sepeda tua atau ontel adalah hal yang paling disenangi oleh Sutopo Maeda. Berburu sepeda tua ke kota lemang di Tebing Tinggi adalah usaha pencarian terhadahap benda antik ini. Melalui salah seorang rekannya yang ada di Tebing Tinggi sepeda onthel dapat dikoleksi dan digunakan pada setiap hari sabtu pagi keliling Kota Sibolga. Sepeda yang didapat sudah dalam kondisi berjalan jadi tidak perlu pusing-pusing lagi tuk merekondisinya agar dapat berjalan kembali, namun agar lebih menarik lagi sepeda tua kesayangan diberi krom agar terlihat  mengkilap di stang dan lampu depannya yang pengerjaanya dilakukan sampai ke Medan. “Korban duit dikit gak masalah, yang penting hati senang karena sepeda ontel juga sebagai penambah gairah hidup,” ujarnya sambil tersenyum ramah.

Sutopo Maeda yang kini menjabat sebagai Camat di Kecamatan Sibolga Sambas ini berpesan agar kiranya marilah dari sekarang kita melestarikan sepeda onthel karena sepeda ini adalah benda yang ramah lingkungan disamping juga sehat untuk kebugaran tubuh. Kring…………..kring………..kring………….

Julianus Punya Ontel

Julianus Hutagalung

Kalau sepeda ontel di simpan di dalam garasi rumah itu sudah biasa, kalau sepeda di simpan di gudang juga hal yang lumrah. Bagaimana kalau sepeda di simpan di kantor. Nah… ini baru namanya luar biasa. Sepeda ontel terletak di antara komputer dan berkas-berkas yang menumpuk di meja kerja. Kring… kring… kring….

Ada-ada saja memang gaya dan tingkah pecinta ontel bila sudah ketemu dengan sepeda kesayangannya. Pecinta ontel yang ditampilkan sekarang ini adalah Julianus Hutagalung. Beliau kerap keliling Kota Sibolga di sekitar daerah Sibolga Julu sekitarnya hingga ke Lapangan Simare Mare di pagi hari menghirup udara segar sambil mengendarai sepeda tua kesayangannya. Sangat sering dia bertemu di pagi hari dengan anak-anak remaja yang masih duduk di bangku SMU sambil bersorak memanggil beliau hanya untuk sekedar melambaikan tangan karena mereka merasa unik dengan sepeda yang dikendarai oleh Julianus. Kring..kring…kring….

Nyantai Ah…

sgbc-sibolga-109

Sufril, Joshua dkk

Bangun subuh hari trus genjot sepeda ke kawasan Stadion Horas Sibolga adalah aktifitas rutin yang kerap dilakukan oleh anggota SGBC Sibolga. Kegiatan ini adalah merupakan yang paling ditunggu-tunggu oleh para anggota setiap minggunya. Setelah terkumpul  anggota selanjutnya dilakukan touring keliling kota hingga sampai ke daerah Sungai Sipan Sihaporas.
Letih yang menyergap akan hilang dengan perlahan pada saat istrahat dipondok sambil menikmati pemandangan dan suara air sungai yang mengalir. Sesekali mata melirik ke sepeda ontel kesayangan. Nikmat betul rasaya plus ditemani teh manis hangat. Disinilah letak kenikmatan menggenjot sepeda ontel.

Seberkas Bayang menawan dari Ontel

Seni dalam photographi memiliki keasyikan tersendiri bagi orang yang menekuninya. Orang yang hobbinya melakukan hunting photo akan berusaha mencari objek photo yang menarik. Demikian juga dengan photografer yang berburu wajah sepeda ontel akan berusaha keras untuk membidikkan kameranya ke arah fokus dan benda yang kaya akan inspirisi ini.

Dari photo yang ditampilkan di atas tampak seorang rekan Sdr. Thoib Chan di SGBC yang lagi mengabadikan kameranya ke arah sepeda ontel. Sangat jelas terlihat bayangan sepeda ontel yang berdiri kokoh di lantai beton berwarna kuning. Sepeda unto yang diabadikan adalah sepeda betina. Sadel, setang, tutup rantai juga kedua roda yang membayang memberi kesan yang menawan bagi orang yang melihatnya kendati dari photo tersebut hanya terlihat hanya bayangan semata. Disinilah seni sepeda tua atau ontel yang setiap sudutnya memilki keunikan tersendiri untuk diabadikan melalui kamera. (teropongkaca.com)

Budi Sibuea : Keliling Kota Yang Penting PD

“Segar rasanya fikiran ini bila telah mengelus setiap jengkal sepeda ontel, letih yang menghinggapi sepanjang hari langsung lenyap seketika,”ujar Budi Sibuea. Sebagai penggemar onthel beliau menyempatkan minimal sekali seminggu mengendari ontel berkeliling Kota Sibolga. Selepas melakukan aktifitas rutin pria yang dalam kesehariannya mengenakan kaca mata minus, pangkas rambut pendek ditambah laptop yang setia mendampingi dalam kesehariaannya, beliau berkutat dengan dunia jurnalistik di Bagian Humasy Pemko Sibolga dan juga sebagai penanggungjawab kelangsungan kelancaran koneksi jaringan internet di Pemko Sibolga.Sore hari adalah waktu yang paling pas menurut beliau berkeliling Kota Sibolga mengeluarkan keringat dengan sepeda ontel. Dengan kelompok kecil dari anggota SGBC yang lain Budi Sibuea berkeliling kota, namun tak jarang juga seorang sendiri tanpa ditemani oleh rekan yang lain. “Yang penting PD (percaya diri),” katanya mengungkapkan ekspresi percaya diri berontel ria seorang diri.

“Untuk mendapatkan sepeda tua yang dimiliki sekarang ini bukan pekerjaan mudah,” katanya. Sepeda yang pertama dimilikinya didapat dengan merayu seorang bapak yang melintas di depan rumahnya yang lagi mengendarai sepeda ontel. Dengan percaya diri beliau menyapa dan menghampiri bapak pemilik ontel yang lewat.

Baca lebih lanjut

Jumping Onthel

“Angkek Mamak…..”

Ini dia aksi paling berbahaya dan menantang bagi penggemar sepeda ontel. Kalau sepeda motor jumping sudah bisa, sepeda BMX jumping juga lumarah tapi kalau sepeda unto jumping baru luar biasa. Sepeda dikayuh dengan kecepatan rata-rata, dengan sedikit mengeluarkan tenaga yang bertumpu di setang, ban muka di angkat ke atas sambil sepeda dikayuh dan berjalan hanya menggunakan ban belakang saja.

Abdy Chussi Pasaribu adalah lelaki penggemar ontel dari Kota Sibolga yang melakukan aksi ekstrim ini. Momen ini diabadikan di Lapangan Stadion Horas Sibolga pada saat acara pengukuhan pengurus SGBC beberapa saat yang lalu. Namun atraksi ini bukan merupakan atraksi resmi yang dilakukan tapi hanya improvisasi dilapangan oleh Pak Camat Sibolga Kota ini.

Disarankan atraksi ini tidak dicontoh dan ditiru apabila tidak telatih, karena dapat membahayakan diri sendiri dan juga orang disekitarnya. Hentakan pada garpu juga bisa berakibat fatal bagi ban dan jari-jari sepeda.

“Angkek Mamak………”

Foto Ceria Onthelis Bersama Isma KDI

SGBC dan Isma KDI

Seperti yang sudah sampaikan dalam postingan sebelumnya, bahwa kedatangan Isma KDI untuk menghibur warga Sibolga dalam kegiatan malam keakraban sekaligus halal bil halal yang diselenggarakan oleh SGBC (18/10) menyisakan kisah yang tak habis untuk dibahas dan diceritakan.

Sekretaris SGBC, Zulkifli dan beberapa rekan anggota SGBC menyempatkan foto bareng dengan Isma. Jarang-jarang ada kesempatan foto bersama artis katanya sambil bergaya di depan kamera. Topi ala koboi yang dikenakan oleh Pak Sekretaris ini sangat padu padan dengan baju yang pakai. Lima orang anggota SGBC ini dengan pose yang maksimal menampilkan gaya masing-masing. Pak Mahruzar juga tak mau kalah begaya, topi pet warna kuning dikenakan, menambah kegantengan dari wajahnya sebagai ontelis sejati dari Kota Sibolga ini. Demikian juga dengan Pak Basril Tanjung Topi pet abu dan kata mata warna gelap menambah wibawa dari wajahnya,sampai-sampai kameramen harus memancing canda agar terpancar senyum dari dirinya. “Ayo senyum, jangan tagang bana gaya tu,” teriak Ogek Ilzam Photo dengan logat pesisir Sibolganya..(teropongkaca.com)

Obsesi Si Abang Pemilik Ontel

Isma KDI

Pertunjukan tunggal yang dilakukan oleh Isma KDI, artis Kontes Dangdut Indonesia untuk menghibur warga Kota Sibolga dalam kegiatan malam keakraban sekaligus halal bil halal yang diselenggarakan oleh SGBC (18/10) bertempat di pusat jajanan malam, Sibolga Square Jl. Ahmad Yani Sibolga tempo hari menyisakan beberapa kisah yang menarik dan unik untuk disimak dan dicermati. Ada beberapa point yang dapat diulas untuk dikilas balik sebagai bahan cerita yang dapat menambah kesegaran cerita sepeda ontel yang tidak pernah habisnya untuk dibahas.

Saat Isma KDI di berpose di atas sepeda ontel untuk diabadikan sebagai dokumentasi SGBC beberapa anggota SGBC dengan antusias untuk menawarkan sepedanya dipakai oleh Isma. Mulai dari anggota yang termuda dan masih lajang sampai beberapa anggota senior dan sepuh. Rupa-rupanya Isma memiliki daya tarik tersendiri bagi anggota SGBC. Sempat beberapa orang menawarkan sepedanya secara bersamaan kepada artis dangdut ini, sampai-sampai sang artis bingung memilih sepeda yang terbaik. Maklumlah siapa yang tak bangga sepedanya ditunggangi oleh Isma sebagai kenang-kenangan dalam pose yang sedang diabadikan. Beberapa orang anggota sempat-sempatnya mencuri langkah pura-pura tidak tahu kalau dia diphoto di samping Isma. “1,2,3 ya…….senyum…!!” teriak Ogek Ilzam Photo sambil membidik kamera digitalnya.

Baju warna kuning berumbai-rumbai dipadu di dalamnya dengan lapisan warna merah menyala membuat senyum segar yang ditampilkan oleh Isma semakin menawan kendati sore itu matahari masih bersinar terik dan suhu udara yang cukup menyengat. Mengenakan sepatu hak tinggi warna kuning dan celana jeans yang membalut tubuh menambah kemolekan gadis yang telah mengharumkan nama Kota Sibolga di dunia musik dangdut di Indonesia. Tampak dari action yang dilakukan oleh Isma di depan kamera menunjukkan bahwa dia tidak lagi canggung bergaya di depan kamera digital yang dimainkan oleh Ogek Ilzam Photo. “Kring…kring…kring…” suara dari bel sepeda yang dimainkan oleh Isma secara tidak sengaja.

“Bang, kalau fotonya udah selesai tolong masukkan ya ke internet” teriak pemilik sepeda. Rupanya si abang yang punya sepeda punya obsesi untuk menaikkan harga jual sepeda ontelnya karena udah punya sejarah ditunggangi Isma nan cantik. Ala Mak oi…i..i.i………………!!! (teropongkaca.com)

SGBC Hadirkan “Isma KDI”

Isma "KDI"

Penyanyi berbakat asal Sibolga Isma KDI yang telah berhasil mengharumkan nama Kota Sibolga di tingkat nasional tampil untuk menghibur warga Kota Sibolga dalam kegiatan malam keakraban sekaligus halal bil halal yang diselenggarakan oleh SGBC (18/10) bertempat di pusat jajanan malam, Sibolga Square Jl. Ahmad Yani Sibolga. Setelah berhasil mencapai prestasi puncak dalam kegitan Kontes Dangdut Indonesia yang diadakan oleh TPI beberapa saat yang lalu Isma kini telah menjadi penyanyi papan atas di tanah air. Kedatangan Isma kali ini sekaligus pulang kampung ke Kota Sibolga sebagai rasa ungkapan terima kasihnya kepada warga Sibolga dan sekitarnya atas dukungan yang telah diberikan kepadanya. Dengan mengusung tema “Budayakan Sepeda Gaek, Guna Meningkatkan Mutu Kehidupan “ kegiatan ini berlangsung di atas panggung berdekorasi bercirikan tanaman hijau yang ramah lingkungan.

Sebelum melakukan show di Sibolga square, artis cantik alumni SMA Negeri 3 Sibolga Isma KDI diarak keliling Kota Sibolga dengan kendaraan roda empat didampingi oleh gadis ontel Kota Sibolga, Levi dari SMA Negeri 3 Sibolga dan Linda dari SMA Negeri 1 Sibolga. Di belakang mobil yang membawa Isma, anggota SGBC sekitar 90 orang mengiringi mobil tersebut dengan mengendarai sepeda ontel masing-masing.

Sewaktu diarak keliling Kota, Isma dengan senyum yang sumringah dan tangan melambai-lambai menyapa warga Kota Sibolga. Warga yang disapa tak kalah antusiasnya berteriak memanggil dan menyebut nama Isma. Dari respon yang ada sepertinya Isma dan warga Sibolga sekitarnya sudah memiliki hubungan bathin yang mendalam kendati jarang atau bahkan belum pernah bertatap muka secara langsung.

SGBC Sibolga dan Isma KDI

Isma KDI

Kecintaan warga Kota Sibolga terbukti pada malam harinya, saat malam keakraban SGBC yang dimeriahkan oleh Isma KDI berlangsung.Ribuan warga masyarakat Kota Sibolga tumpah ruah memadati Sibolga Square tempat berlangsungnya acara show Isma KDI. Dengan label predikat penyanyi profesional, Isma dengan mudah menyemarakkan dan menyegarkan suasana malam keakraban yang berlangsung. Aksi goyang panggung yang dilakukan oleh Isma seolah membius warga untuk berdendang dan bergoyang. Beberapa orang penonton diajak oleh Isma untuk berjoget bersama. Dari yang diajak berjoget terlihat beberapa orang malu-malu tapi yang lainnya seolah tak mau kalah dengan aksi Isma. Selain mengajak berjoget, Isma juga mengajak beberapa orang penonton untuk bernyanyi sehingga semua merasa terpuaskan dengan kehadirannya malam itu. Ratusan ibu-ibu yang merupakan penggemar Isma juga larut dan hanyut dalam kegembiraan dengan lagu-lagu dangdut yang dinyanyikan.

Di ujung acara Isma KDI yang nama lengkapnya Ismawarsih mengucapan terima kasih kepada SGBC yang telah memberi waktu dan kesempatan kepadanya untuk menghibur warga Kota Sibolga. Kepada warga Kota Sibolga sekitarnya Isma juga mengucapkan terima kasih dia dapat tumbuh dan besar seperti sekarang ini juga atas dukungan warga pada saat berlangsungnya kontes dangdut yang diselenggarakan oleh salah salah satu stasiun televisi swasta. “Tarimo kasih untuk dusanak sadonyo,” ujarnya menutup acara.